Bangka Barat - Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan satu
di antara teknologi yang memiliki potensi inovatif yang tinggi untuk membantu
menyelesaikan berbagai tantangan persoalan perkotaan. Kota harus dapat
mengelola berbagai sumber dayanya secara efektif dan efisien, menyelesaikan
berbagai tantangannya, yakni menyediakan infrastruktur, dan memberikan
layanan kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga.
Kota berhak disebut kota layak huni bila memiliki beberapa indikator utama. Indikator dimaksud antara lain dapat mensejahterakan warga nya karena semua kebutuhan telah tercukupi. Kebutuhan di maksud adalah ketersediaan kebutuhan dasar seperti perumahan, air bersih, jaringan listrik, dan sanitasi. Tentu saja kebutuhan transportasi dan fasilitas kesehatan juga terpenuhi.
Konsep kota layak huni lainnya adalah adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, termasuk dukungan fungsi ekonomi, sosial, budaya, serta kualitas lingkungan itu sendiri. Yang tidak kalah penting adalah bagaimana adanya ruang publik sebagai wadah berinteraksi antar komunitas agar tetap nyaman karena faktor tersebut sangat memengaruhi keamanan dan keselamatan anggota masyarakat yang tinggal di dalamnya.
Kabupaten Bangka Barat merupakan daerah yang strategis ditinjau dari
sudut geografisnya Hal ini dikarenakan posisi Kabupaten Bangka Barat dekat
dengan Pulau Sumatera sehingga menjadi pintu gerbang masuknya barang dan
penumpang dari Pulau Sumatera yang melewati laut. Sedangkan Untuk kabupaen
Bangka Barat terbagi menjadi 6 Kecamatan, yaitu, Kecamatan Muntok, Kecamatan
Simpang teritip, Kecamatan Parit Tiga, Kecamatan Jebus, kecamatan kelapa dan
kecamatan tempilang.
Dari
6 (enam) Kecamatan Kabupaten Bangka Barat
hanya 1 Kecamatan yang menjadi
lokasi sasaran Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang sebelumnya dikenal dengan
PNPM Mandiri Perkotaan, yaitu Kecamatan Muntok. Adapun wilayah sasaran KOTAKU
di kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat
adalah kelurahan tanjung, kelurahan Sungai daeng, Kelurahan sungai Baru,
Desa Air Limau, Desa Air Belo, Desa Belo Laut, Dan Desa Air Putih, Total
peningkatan 1 kelurahan yaitu kelurahan Tanjung, dan yang lainnya pencegahan
Kelurahan Tanjung sendiri berdasarakan SK kumuh tahun 2018
adalah sebesar 12,29 Ha, terbagi menjadi 10 RT dan juga terbagi menjadi 2
kawasan yaitu Kawasan Tanjung dan Kawasan Teluk Rubiah, untuk tahun 2019 ini
kelurahan Tanjung mendapatkan bantuan pemerintah untuk masyarakat 2 Milyar yang
diperuntukkan mengurangi kawasan kumuh yang ada di kecamatan muntok,
Sejalan dengan target pencapaian
bebas kumuh, maka pelaksanaan Program KOTAKU di kelurahan Tanjung melibatkan
secara aktif partisipasi masyarakat mulai dari perencanaan, hingga pelaksanan
dan pengawasan dengan mekanisme melalui rembuk warga. Serta tidak
mengesampingkan peran pemerintah sebagai Nahkodanya..
Kelurahan Tanjung, dengan nama LKM Bunga
Tanjung, berkomitmen Kawasan Tanjung dan Teluk Rubiah memiliki harapan dan
cita-cita yang mulai terwujudkan. Kesepakatan-kesepakatan yang menjadi aturan
bersama dalam Bahkan, akan diperluas penerapannya hingga tingkat kelurahan.
Aturan bersama tersebut adalah mengenai sistem persampahan, sistem air bersih,
sistem drainase dan sanitasi, karena saling keterkaitan, dan merupakan
kebutuhan di antara kawasan. Sistem pengelolaan sudah membentuk kelompok
pengelola kawasan dan sudah ada penanggung jawab untuk masing-masing bidang,
semisal air bersih, sampah, jalan dan drainase. Integrasi dan harmonisasi di antara
jenis kegiatan pembangunan saling mendukung, saling melengkapi, dan diramu
dalam perencanaan yang terintegrasi.
LKM Bunga Tanjung juga meng isyaratkan infrastruktur yang berkelanjutan
seperti hasil dari infrastruktur fisik, yang memberikan informasi lebih baik
sehingga memungkinkan untuk dilakukan pengambilan keputusan dengan lebih
tepat, lebih cepat, lebih efisien, dan lebih berkelanjutan.
Isu “berkelanjutan” mendorong pengembangan kota harus hijau
(ramah lingkungan). Infrastruktur fisik meliputi cakupan kuantitas penyediaan
air bersih, pengolahan air limbah, dan pengelolaan sampah ramah lingkungan,
mobilitas cerdas dan pengembangan transportasi berkelanjutan, pemanfaatan energi
baru terbarukan, penerapan bangunan gedung hijau, dInfrastruktur
berkelanjutan penting dalam upaya mewujudkan kota masa depan. Adapun kota
masa depan adalah kota yang nyaman di mana anak-anak, orang tua, dan penyandang
difabel dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman. Kota masa depan adalah kota
yang masyarakatnya memiliki kebersamaan di ruang-ruang publik, menghabiskan
waktu bersama keluarga di taman, saling bercanda dan berdiskusi memecahkan masalah
di lingkungan, sekaligus menyeimbangkan kehidupan pembangunan ruang terbuka
hijau yang memadai
Penulis:
Hendra Putra
Askot CD Mandiri Kabupaten Bangka Barat
OC-04 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

0 Komentar