Pangkalpinang - Berada di lokasi daerah cekungan serta sebagian berada di pinggir sungai, sehingga bangunan terletak di elevasi yang lebih rendah dari pada jalan sehingga beresiko genangan air dan rawan banjir, menyebabkan Kelurahan Parit Lalang Kecamatan Rangkui kota Pangkalpinang menjadi salah satu kelurahan penyumbang kumuh sebesar 44,8 Ha.

Permasalahan 7 aspek kumuh yang belum tuntas karena masih menyisakan 21,9Ha diakhir 2018 membuat kelurahan tersebut mendapatkan dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) tahun 2019 dengan alokasi dana sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah). Dimana dana bantuan tersebut akan dipergunakan untuk Peningkatan kualitas infrastruktur, Penataan lingkungan permukiman dan meng-nol-kan luasan Ha kumuh di kelurahan tersebut.



Dengan menggunakan moment Sosialisasi dan Pelatihan yang dibungkus dalam Program PKM (Peningkatan Kapasitas Masyarakat), Maka dikonseplah teknis sosialisasi dan pelatihan dengan kemasan berbeda yaitu berorientasi Feedback dengan menjadikan BKM, UPL, TIPP dan Lurah tidak lagi menjadi objek, tetapi turut serta berperan aktif dengan terlibat menjadi subjek pada pelaksanaan Sosialisasi dan pelatihan.

“Biasanya agenda bila agenda pelatihan TIPP, BKM, UPL sebagai peserta, sekarang kita menjadi pemandu pelatihan dengan di dampingi langsung oleh fasilitator, ternyata materi pelatihan yang disampaikan dengan konsep ini cepat dipahami oleh peserta lainnya karena disampaikan dengan diskusi ‘ala masyarakat’. Tak hanya itu saya pun sebagai pemandu yang menyampaikan materi UPL/Infrastruktur jadi semakin mengerti dengan materi yang saya sampaikan karena tetap dibimbing fasilitator ” ujar panitia pelatihan PKM sekaligus UPL Kelurahan Parit Lalang, Desi Yanti. 

Demikian juga dengan kegiatan sosialisasi tingkat kelurahan yang dilakukan pada hari sebelumnya yaitu selasa, 21 Mei 2019. Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan Program KOTAKU dan rencana perubahan wajah kawasan permukiman kelurahan Parit Lalang.

“Kegiatan KOTAKU diharapkan tidak hanya membangun infrastruktur saja, tetapi kita semua elemen yang ada di kelurahan dapat bahu-membahu menata permukiman sehingga akan nampak perubahan yang mencolok dari sebelum dan sesudah adanya penanganan dari Program KOTAKU”, jelas Ruwani Koordinator BKM An-Nur saat melakukan sosialisasi yang dihadiri 45 orang terdiri atas perwakilan dari RT, RW, Tokoh Masyarakat, BKM, KSM, Majelis Taklim, Karang Taruna, Remaja Masjid dan Warga Kelurahan Parit Lalang.


Konsep sosialisasi tersebut membangkitkan antusias warga. Tasya, perwakilan dari remaja masjid menceritakan pengalaman di sekolahnya mengelola “Green House” untuk penghijauan sekolah dan berencana menerapkannya di lokasi kediamannya. Rencana ini disambut baik oleh BKM An Nur, dan dibuatlah kesepakatan pada saat libur sekolah akan dilakukan penghijauan di sekitar jalan rabat beton BPM tahun 2019 yang terlihat gersang.
 
Berbekal pot dari kaleng dan botol bekas yang dikumpulkan secara swadaya dari masyarakat sekitar bangunan infrastruktur, penataan permukiman dengan merubah wajah kawasan pun dilakukan secara bertahap. Pada hari Selasa, 10 Desember 2019 pun dilakukan kembali ‘Aksi Perubahan Kawasan Kelurahan Parit Lalang’ yang  dihadiri oleh Kadis PUPR Kota Pangkalpinang, Suparlan Dulaspa, Kaban Bappedadan Litbang kota Pangkalpinang, Agung Yubi Utama, Camat Rangkui, Haris Munandar, dan sekretaris lurah Parit Lalang, Djumri Sufrin.

Teknis Pelatihan dan Sosialisasi yang melibatkan peran aktif masyarakat secara langsung tersebut cukup mumpuni dalam melakukan perubahan wajah di lokasi infrastruktur BPM tahun 2019 Kelurahan Parit Lalang. Pembangunan infrastruktur yang diwarnai dengan penanaman bunga dan pohon disekitarnya menjadikan Kelurahan Paritlalang berdasarkan hasil perhitungan akhir tahun 2019 yang awalnya berstatus kumuh ringan menjadi tidak kumuh lagi.


Penulis:
Sudarman
Fasilitator Sosial TF-06 Kota Pangkalpinang
Hp.0853-6851-6464